Kemajuan riset dan teknologi tidak akan lepas dari eksperimen dan uji lab. Untuk memastikan proses pengujian di laboratorium berjalan dengan aman, maka perlu adanya sistem manajemen yang diterapkan. Salah satunya adalah ISO 35001: Sistem Manajemen Biorisiko.
Sebelum membahas lebih jauh SNI ISO 35001:2019 adalah standar yang menerapkan proses untuk mengidentifikasi, menilai, mengendalikan, serta memantau risiko berkaitan dengan bahan biologis berbahaya.
Mengapa ini sangat penting? Karena tanpa adanya sistem manajemen biorisiko maka eksperimen dan pengujian yang dilakukan tidak mempunyai indikator yang jelas. Dengan adanya SNI ISO 35001 maka tenaga profesional bisa lebih mudah dalam melakukan pengujian.
Daftar Isi
Seperti Apa Sistem Manajemen Biorisiko?
Lebih kurang berikut sistem kerja dari manajemen biorisiko jika dijelaskan secara sederhana:
- Menjadi pedoman tentang implementasi dan penggunaan standar manajemen biorisiko
- Memberikan arahan dan tahapan manajemen biorisiko secara komprehensif untuk mengurangi masalah dan kendala
- Mengimplementasikan prinsip–prinsip manajemen biorisiko untuk membuat laboratorium terkait dapat mencapai tujuannya
- Menjelaskan komponen penting dari kerangka kerja sistem manajemen biorisiko untuk diintegrasikan ke dalam
- laboratorium atau tata kelola keseluruhan organisasi terkait
Selanjutnya, mari kita pahami juga mengenai manfaat yang bisa diperoleh dengan menerapkan standar ISO 35001 di lingkungan perusahaan atau organisasi di bidangnya.
Manfaat Menerapkan ISO 35001: Sistem Manajemen Biorisiko Laboratorium
Ada beberapa keunggulan bisa bisa diperoleh organisasi atau perusahaan apabila mampu mengimplementasikan biorisiko management secara efektif. Beberapa di antaranya sebagai berikut:
1. Membantu evaluasi kinerja, dengan adanya sistem manajemen ini maka jauh lebih mudah untuk mengetahui apa yang sekiranya belum sesuai untuk langkah perbaikan lebih lanjut
2. Meningkatkan kerja sama internasional mengenai laboratorium, ISO 35001 memungkinan organisasi atau perusahaan untuk memungkinkan kerja sama dengan pihak asing
3. Menunjang program komunikasi dan meningkatkan kepedulian mengenai biorisiko
4. Menyajikan kerangka kerja atau struktur program manajemen yang efektif, sehingga dapat mendukung pengendalian biorisiko berapa biosafety dan biosecurity dalam tingkat sederhana atau kompleks
5. Menaikkan kinerja manajemen biorisiko secara menyeluruh
Menyinggung Keterkaitan ISO 35001 dan ISO 22000
Sama seperti standar ISO lainnya, rupanya ISO 35001 manajemen biorisiko laboratorium juga punya keterkaitan dengan standardisasi lainnya, yaitu ISO 22000.
Apa hubungan antara ISO 35001 dan ISO 22000? Biorisiko berkaitan dengan dua hal biosecurity dan biosafety.
Biosafety adalah konsep yang berkaitan dengan penerapan pengetahuan, teknik, dan peralatan guna melindungi personnel lab dari sesuatu yang berbahaya dan menyebarkan penyakit. Sementara itu, biosecurity adalah pengembangan konsep keamanan laboratorium.
ISO 22000 sendiri adalah manajemen keamanan pangan, tentu ini berkaitan dengan adanya proses pengujian laboratorium dalam tingkatan tertentu.
Manajemen pangan atau FSMS juga secara teknis mempunyai poin yang berkaitan dengan upaya untuk mencegah kontaminasi zat berbahaya agar tidak mengurangi atau mengancam kualitas pangan.
Inilah kenapa terkadang perusahaan besar yang bergerak di bidang produksi menerapkan standar ISO 35001 bersamaan dengan ISO 22000.
Baca juga: Pengertian Integrasi ISO, Contoh Penerapan Hingga Manfaatnya
Siapa yang Membutuhkan ISO 35001?
Ada banyak organisasi yang membutuhkan ISO 35001. Beberapa di antaranya seperti rumah sakit, peneliti yang menguji material biologis beracun, produsen pangan sensitif rawan kontaminasi, dan sebagainya.
Secara spesifik standar manajemen ini memang hanya diterapkan untuk lingkup tertentu saja. Dengan menerapkan prinsip PDCA, ISO 35001 mampu meningkatkan kualitas dan implementasi sistem manajemen biorisiko laboratorium.
Tidak hanya di Indonesia, ISO 35001 sudah banyak diterapkan oleh berbagai negara lainnya terutama negara yang berada di kawasan Benua Eropa dan Amerika.
Penelitian dan riset banyak dilakukan di sana, biosecurity dan biosafety sudah menjadi hal yang umum dan diterapkan secara menyeluruh di setiap kegiatan laboratorium.
Cara Mempersiapkan Organisasi untuk Sertifikasi ISO 35001
Untuk menerapkan standar manajemen ini, terlebih dahulu Anda perlu memastikan tim sudah ada dan mereka kompeten di bidangnya. Selain itu, perlu juga adanya training awareness terlebih dahulu mengenai pengenalan ISO secara umum dan spesifik membahas mengenai ISO 35001.
Nantinya, Anda juga perlu menyiapkan tim internal untuk melakukan audit internal ISO. Organisasi juga akan di audit oleh tim eksternal untuk membuktikan secara independen apakah pihak yang bersangkutan berhak atau tidak untuk tersertifikasi ISO.
Sebagai permulaan, ada baiknya untuk mempunyai konsultan ISO yang berpengalaman di bidangnya untuk membantu Anda melewati setiap tahapan pengurusan ISO manajemen biorisiko tersebut. Demikian penjelasan mengenai ISO 35001:2019, semoga penjelasan ini bisa bermanfaat.