Sampah dan limbah menjadi masalah utama yang seakan tidak ada habisnya. Selagi ada proses produksi, maka sampah akan terus menumpuk. Untuk mengatasinya maka perlu adanya penerapan sistem waste management yang baik guna mengurangi risiko dan dampak yang lebih parah.
Tidak hanya di Indonesia, persoalan waste management menjadi urgensi di seluruh negara. Namun, pertanyaannya siapa yang bertanggung jawab atas sampah dan limbah tersebut?
Daftar Isi
Memahami Pihak yang Membutuhkan ISO Waste Management
Merupakan fakta bahwa sampah adalah tanggung jawab bersama. Namun, ada pihak tertentu yang membutuhkan sistem pengelolaan khusus karena mereka menjadi salah satu penyumbang limbah skala besar.
Selain itu, ada juga lembaga khusus dari pemerintah yang memang ditugaskan untuk mengurusi persoalan tersebut. Menurut pendapat kami, pihak yang memerlukan waste management terstruktur yaitu:
- Badan usaha: pemilik bisnis,pengelolaan usaha industri tertentu yang beroperasi dan menghasilkan limbah atau sampah setiap harinya. Bukan sampah biasa, terkadang bisa berupa kategori B3 (Beracun dan Berbahaya). Jenis limbah seperti ini jika tidak dikelola dengan baik bisa merusak lingkungan dan mengancam kondisi makhluk hidup. Dalam hal ini kita menerapkan prinsip “Pencemar Membayar” (Polluter must pays)
- Lembaga khusus dari pemerintah: Selain itu, pihak lainnya yang memerlukan pedoman waste management adalah lembaga negara yang bergerak di bidang pengelolaan lingkungan dan pelestariannya. Salah satunya seperti KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia).
Dalam kondisi tertentu, terkadang ada juga perusahaan seperti startup yang memang mengusahakan bisnis di bidang pengelolaan limbah.
Untuk memastikan prosedurnya berjalan dengan baik, mereka juga membutuhkan pedoman waste management.
Baca juga: Training ISO 14001 2015 Manajemen Lingkungan Bersertifikat
Konsultan ISO ISO untuk Penerapan Waste Management
Kesulitan menerapkan prinsip manajemen limbah yang baik? Kami bisa membantu.
Konsultan ISO dari tim Jasaiso.id berpengalaman cukup lama dalam penerapan ISO 14001, ini menjadi salah satu standar penting dalam waste management.
Tujuan dari penerapan standar pengelolaan limbah antara lain sebagai berikut:
- Memastikan pengelolaan sampah dan limbah dengan tepat
- Mempermudah pengukuran kualitas manajemen dan kesesuaian waste management
- Meningkatkan efisiensi pengelolaan limbah
- Penghematan biaya dalam pengelolaan sampah mencegah pemborosan
Untuk bisa menerapkan waste management yang terarah, perusahaan atau lembaga/organisasi perlu melewati proses sertifikasi ISO 14001 terlebih dahulu.
Di sinilah peran konsultan untuk membantu organisasi melewati setiap tahapan yang ada dengan lebih mudah.
Bagaimana ISO 14001 Membantu Penerapan Waste Management?
Secara umum ISO 14001 tidak menjelskan secara spesifik mengenai penerapan waste management di bisnis atau organisasi tertentu.
Hal ini semestinya justru bisa mempermudah setiap pihak untuk melakukan penyesuaian, karena terkadang dalam penerapan sistem penglolaan limbah tidak semuanya bisa menggunakan satu aturan perlu ada penyesuaian lagi.
Berikut ini pedoman dari ISO 14001 mengenai waste management, dapat disesuaikan untuk badan usaha, lembaga, atau organisasi:
- Mengidentifikasi sampah, penting untuk menilai sampah untuk menentukan pengelolaan yang tepat. Organisasi perlu memahami jenis limbah apakah termasuk kategori yang berbahaya atau tidak. Selain itu, penting juga untuk memastikan bahwa penanganan limbah tidak menyalahi ketentuan hukum.
- Penampungan sampah untuk sortir, diperlukan adanya fasilitas penyimpanan sampah untuk mempermudah proses sortir atau pemilahan. Sesuaikan dengan jenisnya atau sifat dari limbah tersebut antara yang padat dengan cair perlu dipisah. Anorganik, organik, sampah residu, dan lain sebagainya ini perlu kategori khusus.
- Pemberian label, sampah yang termasuk dalam kategori B3 memerlukan tambahan label agar tidak salah dalam pengelolaannya. Mengelola sampah beracun dan berbahaya menjadi tanggung jawab produsen dan ini juga biasanya ada undang-undangnya, jangan sampai terjadi kekeliruan dalam pengolahan karena tidak adanya label khusus pada sampah tersebut
- Pemindahan sampah dengan benar, pastikan bahwa sampah dan limbah dibuang dengan prosedur dan alat yang tepat. Hal ini termasuk juga pada penggunaan transportasi dan sarana penunjang selama pengelolaan sampah.
- Membuat rencana darurat, persiapkan diri untuk kemungkinan terburuk. Perusahaan atau fasilitas bagian gedung pengelolaan limbah perlu sarana safety untuk mengatasi masalah tak terduga. Emergency plan bertujuan untuk meminimalisir risiko dan mengurangi dampaknya
- Melatih staff dan tenaga pengelola, setiap pihak yang bertugas di bagian waste management haruslah mempunyai pemahaman yang baik, mengetahui teknik pengelolaan limbah yang tepat.
Permintaan Sertifikasi ISO dan Persiapannya
Jika perusahaan Anda bergerak di bidang pengelolaan limbah atau sampah baik itu jenis B3 atau bukan dan memerlukan standar yang tepat bisa menggunakan jasa ISO 14001 dari kami.
Konsultan ISO akan membantu organisasi Anda untuk menerapkan prosedur waste management yang terdapat pada ISO 14001: Manajemen Lingkungan. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai biaya sertifikasi, persyaratan, dan sebagainya bisa menghubungi kami.