Dalam dunia kerja, urusan penyuapan sering kali menjadi isu sensitif bahkan untuk perusahaan yang sudah berusaha menjaga integritas. Nah, di sinilah prinsip SMAP (Sistem Manajemen Anti Penyuapan) dari ISO 37001 hadir sebagai solusi.
Kita bisa menyebutnya sebagai fondasi yang memastikan perusahaan Anda berdiri kokoh di atas nilai kejujuran dan transparansi.
Penasaran ingin tahu apa saja bagian-bagian utama yang menjadi prinsip SMAP? Berikut penjelasannya.
Daftar Isi
Apa Saja 6 Prinsip Penerapan SMAP ISO 37001? Ini Penjelasannya
Keenam prinsip ini tidak dibuat asal-asalan. Masing-masing dirancang agar bisa menjawab berbagai situasi nyata yang mungkin terjadi di perusahaan baik besar maupun kecil.
Selain itu, jika Anda perhatikan lagi semuanya saling terhubung, seperti rantai pengaman yang tidak bisa diputus satu pun.
1. Monitoring dan Review
Di sini kami contohkan, misalnya Anda sudah membuat aturan anti-suap lengkap, tapi setahun kemudian baru sadar tidak ada yang mengecek apakah aturan itu masih dijalankan atau tidak.
Di sinilah pentingnya monitoring dan review. Evaluasi berkala membantu perusahaan melihat apa yang berjalan baik, dan apa yang perlu diperbaiki.
Bahkan, kadang kita tidak sadar ada celah, sampai kita sengaja mencarinya. Prinsip ini bukan tentang mencari kesalahan, tapi tentang menjaga arah tetap sesuai jalur.
2. Risk Assessment
Selanjutnya, kita tentunya paham bahwa bisnis pasti punya titik rawan. Mungkin Anda bekerja di sektor konstruksi, perizinan, atau pengadaan barang dan jasa. Kalau tidak waspada, risiko penyuapan bisa muncul kapan saja.
Melalui risk assessment, perusahaan diajak mengenali risiko-risiko itu sejak awal.
Misalnya, Anda mungkin pernah mendapati proyek yang mangkrak karena muncul “biaya tambahan” secara mendadak. Dengan penilaian risiko yang tepat, skenario seperti itu bisa dicegah sejak awal perencanaan.
3. Communication
Pernah merasa bingung harus lapor ke siapa saat melihat sesuatu yang tidak beres di kantor? Atau, pernah mengalami informasi penting hanya diketahui segelintir orang?
Dalam hal ini, komunikasi yang efektif menjadi penghubung antara prinsip dengan praktik. Pegawai perlu tahu apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
Pihak luar juga perlu tahu batasan kerja sama. Komunikasi yang baik itu bukan hanya soal menyampaikan, tapi juga soal mendengarkan dan membuka ruang diskusi yang sehat.
4. Due Diligence
Sebelum bekerja sama dengan pihak luar, ada baiknya perusahaan mengenal mereka lebih dekat. Jangan sampai kita terlibat dalam proyek besar, tapi belakangan baru tahu bahwa rekanan kita punya riwayat pelanggaran etika.
Prinsip due diligence mengarahkan kita untuk melakukan pengecekan mendalam di awal. Bukan karena curiga, tapi karena ingin memastikan kerja sama dibangun di atas dasar yang bersih tidak berisiko mengalami masalah penyuapan.
Ibaratnya, kita tidak mau membangun rumah di tanah yang ternyata rawan longsor, bukan?
Baca juga: Mengenal Due Diligence Atau Uji Tuntas Dalam ISO 37001
5. Proportional Procedure
Beberapa perusahaan punya segudang prosedur, tapi sayangnya hanya segelintir yang benar-benar dipahami pegawai. Padahal, prosedur anti-penyuapan harusnya bisa diakses, dimengerti, dan diterapkan dengan mudah.
Prinsip ini mengingatkan kita untuk membuat kebijakan yang masuk akal, tidak memberatkan, dan sesuai dengan kebutuhan di lapangan.
Contohnya, jika ada aturan soal pelaporan hadiah dari mitra, pastikan ada cara sederhana untuk melaporkannya, bukan sistem yang malah membingungkan.
6. Top Level Commitment
Semua prinsip di atas bisa saja gagal jika pemimpinnya tidak memberi contoh. Ketika pimpinan aktif berbicara tentang integritas, ikut serta dalam pelatihan, dan tidak kompromi terhadap pelanggaran, maka nilai itu akan menyebar ke seluruh organisasi.
Sebaliknya, jika atasan bersikap “asal beres”, maka jangan harap staf di bawahnya akan serius menerapkan SMAP. Komitmen pimpinan bukan hanya soal tanda tangan dokumentapi soal tindakan nyata.
Sasaran SMAP ISO 37001:2016
Setelah keenam prinsip itu dijalankan, ada satu tujuan utama yang ingin dicapai: perusahaan yang bersih, terpercaya, dan tidak memberi ruang pada praktik curang. ISO 37001 merangkum ini dalam 4 komitmen yang tegas:
- No Bribery : Jangan sampai membiarkan segala bentuk suap dan pemerasan.
- No Kickback: Melarang pemberian komisi tersembunyi atau balas jasa yang tidak etis.
- No Gift: Hadiah yang melanggar aturan? Sebaiknya ditolak.
- No Luxurious Hospitality: Penyambutan atau jamuan mewah yang bisa menimbulkan konflik kepentingan harus dihindari.
Anda juga bisa menyimak detail setiap poin di atas pada artikel kami sebelumnya di penjelasan prinsip 4 no SMAP. Semua ini akan berjalan lebih baik jika didukung oleh kepatuhan karyawan, upaya mendapatkan sertifikasi ISO 37001, serta prinsip zero tolerance terhadap penyuapan yang benar-benar ditegakkan.
Ingin Memulai Penerapan Prinsip SMAP di Perusahaan Anda?
Kalau Anda merasa perusahaan sudah butuh sistem yang lebih rapi, atau sedang bersiap untuk sertifikasi ISO 37001, kami di Jasaiso.id siap membantu. Mulai dari pelatihan internal, penyusunan dokumen, hingga mendampingi proses sertifikasi, semuanya bisa kami sesuaikan dengan kondisi perusahaan Anda.
Karena menjaga integritas bukan tugas satu orang, melainkan komitmen seluruh tim. Dan kami ada untuk memastikan Anda tidak menjalani proses ini sendirian.
Kalau penasaran bagaimana penerapan prinsip SMAP bisa dimulai dari hal-hal kecil, yuk diskusikan bersama tim Jasaiso.id hari ini. Kami siap bantu dari awal, sampai perusahaan Anda tersertifikasi!