Ketahui 10 Klausul ISO 14001 Sebelum Menerapkannya di Perusahaan

klausul iso 14001

Sebelum menerapkan standar ISO manajemen lingkungan, umumnya perusahaan akan mendapatkan sesi konsultasi bersama dengan konsultan. Salah satu hal menarik yang perlu dibahas yaitu mengenai klausul ISO 14001. Sejumlah poin yang berisi mengenai aspek penting dalam standardisasi ISO yang nantinya akan diterapkan pada sistem perusahaan.

Klausul ini biasanya terdiri dari 10 bagian yang membahas hal-hal yang berbeda. Disesuaikan dengan relevansi ISO 14001 (Manajemen Lingkungan).

Catat Ini 10 Klausul ISO 14001 yang Perlu Dipahami

Untuk membantu perusahaan atau organisasi mempersiapkan penerapan standar ISO yang satu ini, kami akan membantu menjelaskan mengenai dasar-dasar klausul ISO 14001. Simak pengertian dan penjelasan lebih lengkapnya di bawah.

klausul iso 14001 lengkap

1. Scope (Ruang Lingkup)

Klausul ini menetapkan batasan dan aplikasi dari sistem manajemen lingkungan (SML). Perusahaan harus menentukan aspek lingkungan yang relevan dengan aktivitas, produk, dan jasa mereka.

Ruang lingkup ini memberikan kejelasan pada organisasi tentang batasan mana saja yang akan diatur oleh SML, memastikan bahwa semua elemen yang signifikan dikelola sesuai dengan persyaratan ISO 14001.

Selain itu, organisasi juga perlu mempertimbangkan dampak lingkungan dari pihak ketiga yang terkait dengan aktivitas mereka.

2. Normative Reference (Acuan Normatif)

Bagian ini merujuk pada dokumen-dokumen lain yang menjadi dasar penerapan ISO 14001. Walaupun singkat, acuan normatif ini memberikan panduan tambahan yang harus diikuti oleh organisasi.

Dokumen ini mendukung pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana standar ini harus diimplementasikan sesuai dengan persyaratan internasional. Dengan mengikuti acuan normatif, organisasi dapat memastikan bahwa mereka mematuhi standar global yang relevan.

3. Terms And Definitions (Istilah dan Definisi)

Klausul ini mencakup istilah dan definisi yang digunakan dalam ISO 14001 untuk memastikan keseragaman pemahaman.

Definisi ini penting untuk menghindari kesalahpahaman dalam interpretasi standar. Dengan memahami istilah-istilah ini, organisasi dapat lebih mudah mengintegrasikan SML ke dalam operasi mereka. Istilah yang jelas dan konsisten membantu semua pihak dalam organisasi memahami peran dan tanggung jawab mereka dalam penerapan SML.

4. Support (Proses Pendukung)

Bagian ini menyoroti pentingnya sumber daya, kompetensi, kesadaran, komunikasi, dan dokumentasi dalam mendukung SML.

Proses pendukung memastikan bahwa semua elemen yang diperlukan untuk menjalankan sistem manajemen lingkungan tersedia dan berfungsi dengan baik, sehingga organisasi dapat mencapai tujuannya secara efektif.

Dukungan yang memadai mencakup pelatihan karyawan, penyediaan alat dan teknologi, serta komunikasi yang efektif tentang kebijakan lingkungan.

5. Operation (Operasional)

Klausul ini membahas perencanaan dan pengendalian operasional yang diperlukan untuk mengelola aspek lingkungan yang signifikan.

Organisasi harus menetapkan prosedur untuk mengontrol aktivitas yang dapat mempengaruhi lingkungan, memastikan bahwa mereka beroperasi dalam batas yang telah ditentukan sesuai dengan standar ISO 14001.

Selain itu, organisasi harus memantau dan mengukur kinerja operasional untuk memastikan kepatuhan terhadap kebijakan lingkungan.

Baca juga:Pelatihan dan Training ISO 14001 Awareness, Tujuan dan Manfaatnya

6. Context Of The Organization (Konteks Organisasi)

Bagian ini menuntut organisasi untuk memahami konteks internal dan eksternal yang relevan dengan tujuan lingkungan mereka.

Dengan memahami faktor-faktor ini, perusahaan dapat mengidentifikasi peluang dan risiko yang dapat mempengaruhi SML, serta menetapkan kebijakan lingkungan yang relevan dan efektif. Konteks organisasi meliputi faktor-faktor seperti kondisi pasar, regulasi pemerintah, dan harapan pemangku kepentingan.

7. Leadership (Kepemimpinan)

Klausul ini menekankan peran kepemimpinan dalam penerapan dan keberhasilan SML. Pihak manajemen atas harus menunjukkan komitmen mereka terhadap kebijakan lingkungan, memastikan bahwa tanggung jawab dan wewenang ditetapkan dengan jelas, serta memberikan arahan strategis yang mendukung tujuan lingkungan.

Kepemimpinan yang kuat juga mencakup motivasi karyawan untuk berpartisipasi aktif dalam inisiatif lingkungan.

8. Planning (Perencanaan)

Perencanaan mencakup identifikasi risiko dan peluang, serta tujuan dan rencana untuk mencapainya.

Klausul ini mengarahkan organisasi untuk merencanakan tindakan yang diperlukan untuk mengatasi risiko dan peluang yang terkait dengan aspek lingkungan, sehingga SML dapat berjalan dengan efektif.

Perencanaan yang baik melibatkan penetapan tujuan yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatas waktu.

9. Performance Evaluation (Evaluasi Performa)

Klausul ini mengatur bagaimana organisasi harus memantau, mengukur, menganalisis, dan mengevaluasi performa SML.

Evaluasi ini mencakup audit internal dan tinjauan manajemen untuk memastikan bahwa sistem terus berjalan sesuai dengan persyaratan ISO 14001 dan memberikan hasil yang diinginkan.

Evaluasi performa yang rutin membantu organisasi mengidentifikasi area untuk perbaikan dan memastikan keberlanjutan kinerja lingkungan.

10. Improvement (Peningkatan)

Bagian ini menekankan pentingnya perbaikan berkelanjutan dalam SML. Organisasi harus mengambil tindakan untuk meningkatkan kinerja lingkungan mereka, baik melalui koreksi terhadap ketidaksesuaian maupun melalui inisiatif

peningkatan yang proaktif, memastikan bahwa SML selalu relevan dan efektif. Peningkatan berkelanjutan mencakup inovasi dalam proses operasional, pengurangan limbah, dan efisiensi energi.

Itu dia penjelasan mengenai klausul ISO 14001, kami harap penjelasan ini bermanfaat bagi pembaca. Bagi perusahaan yang membutuhkan bantuan untuk menyelesaikan sertifikasi ISO 14001 maka bisa menghubungi konsultan jasaiso.id (PT Smart Sertifikasi Indonesia).

Kami akan membantu proses gap analysis, dokumentasi, implementasi, hingga audit ISO.