ISO 9001 adalah standar internasional untuk mengatur sistem manajemen mutu. Lingkupnya cukup luas, dapat berlaku untuk produsen produk, jasa, atau bahkan organisasi yang bersifat non-profit. Dalam pelaksanaannya, terdapat setidaknya 10 klausul ISO 9001.
Standar ini usianya sudah cukup lama yaitu pertama kali terbit di tahun 1986 masih berlaku sampai sekarang dengan perubahan menyesuaikan dengan kondisi zaman.
Sebelum menerapkan sistem manajemen mutu pada organisasi, maka sangat penting untuk memahami setiap poin klausul yang ada di dalam standardisasi ini.
Tidak perlu khawatir, di sini kami akan berusaha menjelaskan masing-masing klausul yang ada secara lengkap sebagai referensi pemahaman mendasar.
Kami tetap menganjurkan perusahaan untuk mengikuti sesi training ISO, karena bagaimana pun juga pembahasan ini bisa dibilang baru garis besarnya saja.
Daftar Isi
Catat, Ini 10 Klausul ISO 9001 Terbaru yang Perlu Dipahami
Sebenarnya standar manajemen mutu ISO 9001 ini sempat mengalami dua perubahan kecil di tahun (1994, 2008) serta dua perubahan besar di tahun (2000, 2015).
Pada versi sebelumnya yaitu ISO 9001: 2008 hanya terdapat 8 klausul, tetapi setelah diperbarui menjadi versi 2015 (yang berlaku sekarang) jumlahnya bertambah totalnya 10 klausul ISO 9001.
Secara sederhana berikut ini perbandingannya dalam tabel:
TIDAK. | Standar ISO 9001:2008 | Standar ISO 9001:2015 |
1. | Cakupan | Cakupan |
2. | Referensi normatif | Referensi normatif |
3. | Istilah dan Definisi | Istilah dan Definisi |
4. | Sistem Manajemen Mutu | Konteks organisasi |
5. | Tanggung Jawab Manajemen | Kepemimpinan |
6. | Manajemen Sumber Daya | Perencanaan |
Nomor telepon 7. | Realisasi Produk | Mendukung |
8. | Pengukuran, Analisis, dan Peningkatan | Operasi |
9 | – | Evaluasi kinerja |
10 | – | Peningkatan |
Setelah memahami perbedaan di atas, berikut ini 10 klausul ISO 9001 terbaru dan masih berlaku sampai sekarang:
1. Scope(Ruang Lingkup)
Klausul scope menetapkan ruang lingkup penerapan sistem manajemen mutu dalam organisasi. Di sini, organisasi harus mendefinisikan produk dan layanan yang termasuk dalam sistem manajemen mutu mereka.
Penentuan ruang lingkup ini penting untuk memastikan bahwa semua proses yang relevan teridentifikasi dan dikelola dengan baik.
Pada klausul ini, istilah “Produk” dan “Jasa” dibedakan dengan jelas untuk menghindari kebingungan.
Salah satu perubahan signifikan di klausul 1 adalah penghapusan klausul 1.2 mengenai aplikasi dalam ISO 9001:2015. Ini berarti bahwa ISO 9001:2015 pada dasarnya tidak memperbolehkan adanya klausul yang dikecualikan atau tidak diterapkan
2. Normative Reference (Acuan Normatif)
Selanjutnya, adalah Klausul Normative References. Bagian ini mencakup dokumen-dokumen yang menjadi acuan dalam penerapan ISO 9001:2015.
Dokumen ini berfungsi sebagai panduan untuk memastikan bahwa organisasi mengikuti standar yang telah ditetapkan. Referensi normatif membantu menjaga konsistensi dalam dokumentasi dan prosedur, serta memberikan kerangka kerja untuk penilaian sistem manajemen mutu.
3. Terms and Definition (Istilah dan Definisi)
Selain itu, ada bagian klausul Terms and Definitions menjelaskan istilah-istilah penting yang digunakan dalam ISO 9001:2015.
Klausul ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang jelas mengenai istilah kunci agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam implementasi standar.
Definisi ini mencakup berbagai aspek, mulai dari istilah teknis hingga terminologi terkait sistem manajemen mutu.
4. Context of Organization (Konteks Organisasi)
Kemudian, ada juga klausul Context of Organization. Bagian tersebut menekankan pentingnya memahami konteks internal dan eksternal di mana organisasi beroperasi.
Pemenuhan klausul ini dilakukan melalui serangkaian proses yang mencakup identifikasi, peninjauan, pemeliharaan, dan pemantauan terhadap berbagai isu internal dan eksternal yang berkaitan dengan tujuan organisasi.
Mengidentifikasi pihak-pihak berkepentingan yag relevan serta persyaratan yang perlu di penuhi sangatlah penting. Proses ini juga melibatkan penentuan ruang lingkup dan batasan dalam penerapan sistem manajemen mutu, serta upaya untuk meningkatkan sistem manajemen mutu secara berkelanjutan.
5. Leadership (Kepemimpinan)
Klausul Leadership menyoroti peran penting pemimpin dalam mengimplementasikan sistem manajemen mutu.
Pemimpin harus menetapkan visi, misi, dan tujuan kualitas serta menciptakan lingkungan kerja yang mendukung keterlibatan semua karyawan.
Kepemimpinan yang efektif menciptakan komitmen terhadap kualitas dan meningkatkan kesadaran akan tanggung jawab individu dalam mencapai tujuan organisasi.
Manajemen puncak memberikan dukungan yang krusial untuk keberhasilan penerapan sertifikat ISO 9001:2015 dan pencapaian hasil yang di inginkan.
6. Planning (Perencanaan)
ISO 9001 planning mengharuskan organisasi merencanakan tindakan untuk mencapai tujuan kualitas serta mengatasi risiko dan peluang yang telah di identifikasi sebelumnya.
Perencanaan melibatkan penetapan sasaran mutu, pengembangan strategi untuk mencapainya dan pengalokasian sumber daya yang di perlukan.
Dengan perencanaan yang baik, organisasi dapat memastikan bahwa semua kegiatan terkoordinasi dengan baik dan mendukung pencapaian tujuan jangka panjang sambil mempertimbangkan potensi risiko yang mungkin muncul.
7. Support (Dukungan)
Klausul support menjelaskan sumber daya yang di butuhkan untuk mendukung kelancaran sistem manajemen mutu.
Ini mencakup penyediaan sumber daya manusia, infrastruktur, lingkungan kerja, serta pelatihan dan peningkatan kompetensi karyawan. Dukungan ini sangat penting agar semua proses dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
Komunikasi internal dan eksternal harus di kelola secara efektif agar informasi terkait kualitas tersampaikan dengan tepat kepada semua pihak, mendukung tercapainya tujuan bersama.
8. Operation (Operasional)
Klausul Operation menjelaskan bagaimana organisasi harus melaksanakan rencana mereka secara efektif.
Ini mencakup pengelolaan proses produksi atau penyediaan layanan serta interaksi dengan pelanggan dan pihak ketiga.
Organisasi harus memastikan semua kegiatan operasional berjalan sesuai rencana untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan menjaga kualitas produk atau layanan.
Pengelolaan operasi yang baik juga membantu dalam mengurangi risiko ketidaksesuaian.
9. Performance Evaluation (Evaluasi Performa)
Klausul performance evaluation ISO berfokus pada pengukuran dan penilaian kinerja sistem manajemen mutu.
Organisasi harus secara aktif melakukan audit internal, mengukur kepuasan pelanggan dan menganalisis data untuk mengevaluasi efektivitas proses mereka.
Evaluasi ini bertujuan untuk mengidentifikasi area perbaikan dan memastikan bahwa tujuan mutu tercapai secara konsisten.
Organisasi rutin mengevaluasi kinerja untuk terus meningkatkan hasil dan menyesuaikan strategi sesuai kebutuhan.
10. Improvement (Peningkatan)
Terakhir, klausul Improvement menekankan pentingnya peningkatan berkelanjutan dalam sistem manajemen mutu.
Organisasi perlu secara proaktif mengindetifikasi peluang perbaikan dari hasil evaluasi kinerja sebelumnya dan segera mengambil tindakan korektif untuk mengatasi ketidaksesuaian yang di temukan.
Peningkatan ini tidak hanya terbatas pada perbaikan proses tetapi juga mencakup inovasi dalam produk atau layanan untuk memenuhi harapan pelanggan dengan lebih baik.
Komitmen terhadap perbaikan berkelanjutan adalah kunci untuk mencapai keunggulan kompetitif jangka panjang.
Demikian penjelasan lengkap mengenai 10 klausul ISO 9001 tahun 2025 yang telah kami bahas. Apabila perusahaan atau organisasi Anda membutuhkan bantuan untuk proses sertifikasi ISO, maka bisa menghubungi tim jasaiso.id kami siap membantu Anda.