Dalam sertifikasi ISO perusahaan atau organisasi akan dihadapkan dengan serangkaian proses yang cukup panjang sebelum akhirnya bisa memperoleh standar ISO yang dibutuhkan. Salah satu tahap penting yang tidak boleh dilupakan adalah audit ISO.
Izinkan kami untuk bertanya, apakah Anda sendiri sudah mengetahui definisi dari audit ISO?
Istilah ini pasti akan Anda temui saat proses sertifikasi, supaya nantinya tidak bingung dan kaget mari simak penjelasan lebih lengkap di bawah ini.
Daftar Isi
Pengertian Audit ISO dan Contohnya
Audit ISO adalah proses sistematis untuk mengevaluasi apakah sistem manajemen suatu organisasi telah memenuhi persyaratan standar ISO yang relevan.
Tahapan audit ini bertujuan untuk memastikan bahwa organisasi telah menerapkan praktik terbaik dan terus meningkatkan kinerja.
Dalam konteks yang lebih spesifik, aktivitas audit ini biasanya berkaitan langsung dengan standardisasi ISO yang sedang diurus oleh perusahaan/organisasi misalnya seperti ISO 9001 mengenai manajemen mutu, ISO 14001 keselamatan lingkungan, atau standar lainnya.
Sekarang coba kita gunakan contoh, supaya lebih mudah dipahami:
Perusahaan desain interior profesional “PT Architectural Interiors Indonesia” ingin mendapatkan sertifikasi ISO 9001. Setelah melalui serangkaian audit, perusahaan ini akan dinilai apakah sistem manajemen mutunya telah memenuhi semua persyaratan standar.
Jika ya, maka perusahaan tersebut dapat mengklaim bahwa rancangan interiornya telah melalui proses pengujian dan terjamin berkualitas.
Baca juga: Persiapan Audit ISO 9001 yang Harus Anda Lakukan?
Tujuan dan Manfaat Melaksanakan Audit Sertifikasi ISO
Sekarang mungkin Anda sudah mulai paham definisi dari audit ISO. Namun, sebenarnya apa tujuan atau goal yang ingin dicapai dengan melaksanakan proses audit yang rumit seperti ini?
Ada beberapa tujuan dan manfaat penting dalam mengikuti audit ISO, berikut ini beberapa di antaranya:
- Memastikan Kepatuhan terhadap Standar: Ini bukan hanya tujuan, tetapi juga merupakan manfaat yang sangat besar. Kepatuhan terhadap standar ISO memberikan jaminan kualitas, keamanan, dan keandalan produk atau jasa yang dihasilkan oleh suatu organisasi.
- Mengidentifikasi Ketidaksesuaian: Dengan mengidentifikasi ketidaksesuaian, organisasi dapat mencegah terjadinya masalah yang lebih besar di kemudian hari. Ini adalah bentuk pencegahan risiko yang memberikan manfaat jangka panjang.
- Mendorong Perbaikan Berkelanjutan: Perbaikan berkelanjutan adalah kunci keberhasilan bisnis. Audit ISO mendorong organisasi untuk terus berinovasi dan meningkatkan kinerja.
- Meningkatkan Kredibilitas Organisasi: Sertifikasi ISO adalah bukti nyata bahwa organisasi telah berkomitmen untuk mencapai standar internasional. Hal ini meningkatkan kepercayaan pelanggan, investor, dan pemangku kepentingan lainnya, yang pada akhirnya akan berdampak positif pada bisnis.
- Mencegah Risiko: Dengan mengidentifikasi dan mengatasi risiko sejak dini, organisasi dapat menghindari kerugian finansial dan reputasi yang signifikan.
- Memenuhi Persyaratan Hukum dan Regulasi: Kepatuhan terhadap hukum dan regulasi adalah kewajiban bagi setiap organisasi. Audit ISO membantu memastikan bahwa organisasi telah memenuhi semua persyaratan yang berlaku.
Untuk lebih jelasnya, mari kita lihat tabel berikut:
Tujuan Audit ISO | Manfaat yang Diperoleh |
Memastikan Kepatuhan | Jaminan kualitas, keamanan, dan keandalan |
Mengidentifikasi Ketidaksesuaian | Pencegahan risiko, perbaikan berkelanjutan |
Mendorong Perbaikan Berkelanjutan | Peningkatan efisiensi, inovasi |
Meningkatkan Kredibilitas | Kepercayaan pelanggan, peluang bisnis baru |
Mencegah Risiko | Pengurangan kerugian finansial dan reputasi |
Memenuhi Persyaratan Hukum | Kepatuhan terhadap regulasi |
Jenis-jenis Audit dalam Tahapan Sertifikasi ISO
Tidak banyak yang tahu, ternyata audit ISO terbagi menjadi setidaknya 3 jenis. Apa saja jenis audit tersebut? Berikut penjelasan lebih lengkapnya:
1. Audit Pihak Pertama
Merupakan audit internal yang dilakukan oleh organisasi itu sendiri. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi kinerja sistem manajemen, mengidentifikasi ketidaksesuaian, dan merencanakan perbaikan. Audit ini biasanya dilakukan secara berkala untuk memastikan sistem manajemen terus berjalan efektif. Adapun pihak yang melakukannya disebut sebagai tim auditor internal ISO.
2. Audit Pihak Kedua
Adalah audit yang dilakukan oleh satu organisasi terhadap organisasi lain, biasanya pemasok atau kontraktor.
Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa pemasok atau kontraktor tersebut mampu memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan, seperti kualitas produk atau layanan, keamanan, dan lingkungan. Audit pihak kedua sering dilakukan dalam rangka menjaga rantai pasok yang berkualitas.
3. Audit Pihak Ketiga
Ini merupakan audit yang dilakukan oleh lembaga sertifikasi independen. Tujuannya adalah untuk memberikan sertifikasi kepada organisasi yang telah memenuhi semua persyaratan standar ISO yang berlaku.
Audit pihak ketiga biasanya dilakukan dalam dua tahap, yaitu audit dokumen dan audit lapangan. Setelah dinyatakan memenuhi syarat, organisasi akan diberikan sertifikat ISO yang berlaku selama beberapa tahun.
Sertifikat ISO ini menjadi bukti bahwa organisasi telah memiliki sistem manajemen yang terstruktur dan diakui secara internasional.
Bagaimana apakah penjelasan di atas cukup membantu Anda untuk memahami apa itu audit ISO?
Sebenarnya masih banyak yang perlu Anda ketahui mengenai proses audit apabila perusahaan ingin mengikuti sertifikasi ISO.
Jangan ragu untuk menghubungi konsultan profesional seperti jasaiso.id untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai sertifikasi ISO, persiapan audit, dan lain sebagainnya.