Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor ekonomi yang saat ini mengalami pertumbuhan yang tak kalah cepatnya dibandingkan dengan sektor ekonomi dan bisnis. Salah satu faktor penentu berkembangnya suatu industri pariwisata adalah organisasi perjalanan yang diberikannya.
Walaupun sepertinya sepele, namun masih sangat sedikit industri pariwisata yang telah menggunakan standar ISO di segala pelayanannya seperti organisasi perjalanan dan akomodasi. Hal ini menandakan masih awamnya masyarakat akan pentingnya standar ISO di sektor pariwisata. Lalu bagaimana sistem manajemen ISO di industri pariwisata? Apakah berbeda dengan startup bisnis? Simak penjelasannya berikut ini
Manfaat Adanya Manajemen ISO di Industri Pariwisata
Saat ini baru sedikit sektor pariwisata Indonesia yang telah memiliki sertifikasi ISO. Padahal dengan adanya standar internasional juga akan berdampak pada kelanjutan fungsi manajemen sehingga dapat merangsang pasar baik di sektor akomodasi ataupun sektor-sektor wisata lainnya.
Selain itu, dengan adanya sistem manajemen ISO di suatu industri pariwisata juga akan memberikan berbagai dampak positif seperti semakin kuatnya kualitas manajemen, meningkatnya hubungan dengan pemasok dan masyarakat setempat, serta meningkatnya hubungan dengan klien.
Apa Saja Cakupan Sertifikasi di Industri Pariwisata?
Berbeda dengan perusahaan bisnis dimana sertifikasi umumnya lebih ditekankan pada manajemen perusahaan. Di industri pariwisata sendiri, ada berbagai bidang yang harus diperhatikan dalam proses sertifikasi. Beberapa diantaranya antara lain
- Bidang Usaha Perjalanan Wisata (meliputi agen dan biro perjalanan wisata),
- Bidang Usaha Penyediaan Akomodasi (meliputi hotel bintang dan non bintang)
- Bidang Usaha Jasa Penyelenggara Hiburan dan Rekreasi (karaoke, PUB, serta spa).
Jenis-jenis ISO untuk Industri Pariwisata
Bagi para pelaku industri pariwisata, Anda harus mengenal terlebih dahulu beberapa ISO yang ada saat ini. Namun umumnya untuk para pelaku industri pariwisata, Anda harus memiliki ISO 9001. ISO 9001 sendiri merupakan sistem standarisasi yang paling banyak digunakan karena bertujuan untuk meningkatkan efektivitas manajemen pelayanan di sektor tersebut.
Pariwisata sebagai salah satu sektor yang cukup banyak di Indonesia memang sudah seharusnya melakukan sertifikasi. Dengan adanya standar ISO di industri pariwisata, maka citranya bisa semakin meningkat dan bukan tidak mungkin nantinya akan banyak sektor wisata dalam negeri yang mulai dikenal oleh masyarakat global.